6 Tahap Penting untuk Mengembangkan Ide Kreatif

Posted by Yusup_ipunk Sabtu, 30 November 2013 0 komentar

Banyak orang beranggapan bahwa desainer grafis adalah seorang penyihir yang bisa memunculkan ide-ide kreatif secara seketika, hanya dengan mengayunkan tongkat ajaib – atau dalam hal ini menggerakkan mouse dan memencet tombol-tombol kombinasi di keyboard. Padahal, sebagai seorang designer grafis, kita tahu bahwa, kenyataannya justru sebaliknya.

Menciptakan sebuah ide desain yang orisinil sama sekali bukan sihir yang bisa terjadi dalam hitungan detik. Proses ini mencakup seluruh prosedur menuangkan ide kreatif yang bersumber dari otak desainer ke dalam hasil karya akhirnya.

Nah, hal paling sulit bagi seorang designer grafis adalah menjelaskan proses kreatifnya di hadapan klien atau manajer proyek, sehingga mereka bisa memahami betapa sulit dan menantangnya profesi sebagai seorang designer grafis. Tapi, tenang saja. Kali ini, akan dibahas enam tahap penting dalam mengembangkan ide design kreatif.

clip_image001

1. Belajar meningkatkan kesadaran kreatif
Pembentukan ide design dimulai dengan pembelajaran dan pemahaman yang mendalam tentang dasar-dasar design yang ingin diciptakan. Pemikiran kreatif  harus didukung oleh dasar pengetahuan dan kebijaksanaan yang baik mengenai tren dan perkembangan design serta kita dapat belajar dari memperhatikan apa yang terjadi di sekitar kita. Meskipun ini bukan kondisi yang mutlak diperlukan untuk mencapai kreativitas, tetapi dengan latar belakang yang kuat dari lapangan, kita akan memiliki gambaran bagaimana mengaplikasikan ide-ide kita ke dalam bentuk nyata.

2. Pelatihan
Pelatihan sangat penting untuk mempelajari bagaimana melakukan sesuatu dengan benar. Terlepas dari fakta bahwa kita merancang dengan tangannya sendiri atau dengan menggunakan beberapa perangkat lunak design, kita harus sepenuhnya terlatih dalam mengoperasikan alat-alat, sehingga tidak mengalami hambatan dalam proses kreatif untuk menghasilkan desain logo. Sebagai seorang designer grafis, pelatihan sangat penting dalam efektif untuk menyelesaikan proyek design kita secara efektif dan dapat membantu kita untuk bisa lebih menuangkan ide ke dalam bentuk digital dengan lebih efektif pula karna banyak dari kita memiliki ide-ide kreatif, tetapi ketika saatnya pengaplikasian kita tidak bisa secara maksimal menggambarkan apa yang kita maksudkan atau bahkan desain yang kita buat sama sekali berbeda dengan apa yang kita rencanakan sebelumnya.

3. Investigasi
Bahkan sebelum kita mulai membayangkan sebuah ide, kita harus memperoleh informasi yang cukup mengenai client, termasuk bidang usahanya, jasa yang ditawarkannya, karakter perusahaannya, dan lainnya. Kesalahan seorang designer grafis yang terburuk adalah, langsung melompat ke tahap merancang, karena sebenarnya tahap investigasi ini sangat penting untuk menghasilkan ide-ide yang faktual dan relevan. Dalam sebagian besar kasus, kita akan mendapatkan informasi ini dari client saat ia menjelaskan design yang ia inginkan. Tetapi, jika client tidak memberikan informasi yang cukup, maka beban jatuh ke pundak sang designer sendiri untuk melakukan penyelidikan penuh mengenai hal-hal yang relevan yang dibutuhkan dalam merangcang sebuah design.

4. Ilham

Setelah pikiran kita terpenuhi dengan data dan informasi yang cukup dan yang berkaitan dengan subjek, sekarang saatnya kita akan menghadapi fase pencerahan di mana sebuah gagasan kreatif muncul muncul di kepala kita, yang dapat kita manfaatkan untuk melengkapi rancangan design. Pada tahap ini, ide itu tidak sepenuhnya menetas dan perlu “dierami” agar lebih matang. Sebaiknya, kita mulai mencatat hal-hal kecil dan potongan-potongan pikiran yang mulai bermunculan, agar kemudian dapat disatukan menjadi sebuah rancangan yang utuh, kita juga dapat menyisihkan waktu untuk memilih ide dari daftar ide menarik yang telah kita buat. Kita bisa share kepada teman tentang ide-ide kita, sehingga mungkin teman kita dapat memberi tambahan atau ide lain yang sangat mungkin untuk mengembangkan ide kita.

clip_image004

5. Ideasi
Setelah melalui serangkaian fase yang berat, designer grafis akhirnya sampai juga di tahap awal penghasilan ide kreatif. Sebut saja tahap ini ideasi (Ide + Generasi). Di sini, kita dapat mulai menyaring potongan-potongan kecil kreativitas yang telah kita peroleh pada tahap sebelumnya, dan mengubahnya menjadi sebuah ide design grafis yang tepat. Proses ini melibatkan kemampuan menganalisa rancangan-rancangan yang mungkin menarik untuk dikerjakan, dan menghilangkannya satu per satu, sampai didapat sebuah ide kreatif yang terbaik.

6. Eksekusi
Tentu saja, proses kreatif tidak selesai sampai di situ. Masih ada satu tahapan lagi yang sangat krusial dan menentukan hasil akhir dari seluruh fase yang telah kita lewati. Apalagi kalau bukan eksekusi.

Salah satu kesalahpahaman umum dalam dunia design grafis adalah bahwa, proses kreatif berakhir saat sebuah ide brilian tercetus. Padahal, tanpa pelaksanaan yang tepat, ide sejenius apapun akan gagal dan kerja keras kita akan sia-sia. Makanya, fase eksekusi ini harus dijalankan dengan sangat seksama.

Fase ini melibatkan proses mengubah sketsa ke dalam format digital, menambahkan warna dan efek, serta menguji hasil akhir apabila diaplikasikan ke dalam beberapa media. Dan, setelah mendapat persetujuan akhir dari klien, maka barulah proses design kreatif dapat dianggap selesai.

clip_image005

Lihat, kan? Ternyata tak mudah juga ya menelurkan sebuah ide yang brilian. Maka, jangan patah semangat jika ide brilian tak kunjung menetas dari benak kamu. Coba ditinjau ulang, apakah kita telah melewati semua tahap generasi ide dengan baik?

Jangan sampai bosan berkreasi. Teruslah menghasilkan karya-karya design yang cemerlang.

Sumber : Berbagai sumber


Baca Selengkapnya ....

Psikologi Warna

Posted by Yusup_ipunk Jumat, 29 November 2013 0 komentar

Ketika saya bingung dengan pewarnaan suatu desain, saya iseng-iseng cari artikel tentang psikologi warna, ternyata banyak yang telah membahas masalah pewarnaan ini, berikut yang telah saya dapat dari “surfing” di internet.

Warna merupakan elemen yang penting dari seni visual. Warna akan menunjukkan sifat dan mood dari sebuah entitas. Bayangkan saja jika dunia tanpa warna, tentu akan terlihat suram dan menyedihkan.  Setiap warna yang ada di bumi ini memiliki psikologi warna tersendiri yang bisa menyimbolkan tentang perasaan atau makna tersendiri. Meskipun dibeberapa negara simbol warna bisa mempunyai arti yang berbeda, namun sebuah warna bisa memiliki makna tertentus secara umum.

clip_image002

Psikologi Warna: Hitam

Hitam adalah warna yang kuat yang membangkitkan otoritas, kekuasaan, keberanian, keanggunan dan gaya. Dalam dunia fashion, warna hitam popular karena membuat orang menjadi tampak langsing. Warna hitam bisa juga berarti tunduk.  Dalam kaitan dengan religi, seorang imam memakai warna hitam bisa dimaknakan ia tunduk kepada Tuhan.  Disisi lain, warna hitam berarti sangat kuat, pemakainya akan terlihat jahat dan menyeramkan. Penjahat atau drakula sering memakai warna hitam sebagai simbol keabadian mereka.

Psikologi Warna: Putih

Putih adalah warna perdamaian. Simbol kepolosan, kemurnian, kesederhanaan, kesucian.  Sangat populer di dunia mode karena warna putih akan Nampak bercahaya, netral dan bisa dikombinasikan dengan warna apapun.  Begitu juga dalam desain grafis, warna putih sering digunakan sebagai teks yang menyala pada latar belakang warna yang lebih gelap.

Psikologi Warna: Merah

Warna yang paling emosional dan cenderung ekstrem. Menyimbolkan agresivitas, keberanian, gairah, kekuatan dan vitalitas. Warna merah akan lebih tampak menonjol dibandingkan warna lain pada pengaplikasian pekerjaan desain.

Psikologi Warna: Biru

Warna langit dan laut, salah satu warna paling popular diantara yang lain. Biru melambangkan kewenangan, martabat, keamanan dan kesetiaan. Warna biru yang tenang menyebabkan tubuh memproduksi bahan kimia yang menenangkan, sehingga sering digunakan dalam kamar tidur. Orang  juga lebih produktif di ruangan biru. Studi menunjukkan angkat besi mampu menangani beban lebih berat di pusat kebugaran biru. Dalam desain logo, biru banyak digunakan sebagai warna dominan logo pemerintahan, pendidikan dan medis.

Psikologi Warna: Hijau

Warna hijau adalah warna alam dan kesuburan. Warna hijau melambakang kesegaran, ketenangan, alam, natural, kesehatan.  Dalam relevansi dengan dunia desain, warna hijau banyak digunakan dalam bidang kesehatan, konstruksi, real estate, ekologi, konservasi alam dan olahraga semacam golf.

Psikologi Warna: Kuning

Warna kuning adalah warna optimis, akan tetapi warna yang paling sulit ditangkap oleh mata.  Penggunaan warna kuning dalam desain sebaiknya tidak berlebihan.

Psikologi Warna: Ungu

Adalah warna kerajaan, kemewahan, spiritualitas, kekayaan, dan kecanggihan. Hal ini juga melambangkan kekuasaan dan kedudukan. bisa juga menjadi warna yang feminin dan romantis.

Psikologi Warna: Coklat

Coklat adalah warna bumi dan alam.  Menunjukkan utilitas, membumi, warna kayu dan kekayaan alam yang berlimpah.

Psikologi Warna: Oranye

Warna matahari dan senja. Oranye melambangkan energi, antusiasme, flamboyan dan perhatian. Sifatnya menarik, cerah, ceria sehingga menawarkan keterbukaan dan keramahan kepada yang melihatnya.

nah, itulah yang saya dapatkan dari muter-muter di internet. semoga artikel ini dapat berguna buat kamu yang lagi bingung dengan masalah pewarnaan. clip_image011

Sumber : Berbagai Sumber


Baca Selengkapnya ....

Perbedaan Pixel dan Vector

Posted by Yusup_ipunk Kamis, 28 November 2013 0 komentar

Nama ini sudah tak asing lagi di telinga kalian kan? Ya, sebagai dasar dari nyaris semua format gambar yang lazim digunakan saat ini, pixel dan vector adalah dua kategori utama dari file gambar 2-dimensi modern. lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan pixel, dan apa sebenarnya yang dimaksud dengan vector? apakah kalian juga tahu apa perbedaan mendasar di antara keduanya?

Mungkin perbedaan antara pixel dan vector tampak sangat jelas di permukaan, namun untuk menjelaskan perbedaan mendasar dan utama di antara keduanya, perlu penjelasan yang cukup panjang. Disini akan dibahas mengenai apa itu pixel, dan apa itu vector serta perbedaan antara keduanya.

Pixel dan Gambar Raster

Istilah pixel sebenarnya merupakan gabungan dari kata gambar (picture) dan elemen (element). Satuan ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan yang dirumuskan oleh Russel Kirsch untuk image digital pertama, lebih dari 50 tahun yang lalu. Pixel – setidaknya pixel di file-file seni digital – dikembangkan untuk mengkreasikan kembali fotografi.

clip_image001

Ide awalnya adalah untuk mengubah format foto cetak dengan menggunakan sistem berbasis grid yang terdiri atas warna dan corak. “Elemen gambar” ini ibarat satuan-satuan puzzle bangunan yang tak terpisahkan dari semua hasil karya seni digital, baik yang sederhana maupun yang kompleks. Gambar pertama yang dihasilkan Kirsch adalah sebuah gambar sederhana selebar 176 pixel, dalam warna hitam-putih, yang menampilkan anak lelaki balitanya sebagai subjek photo. (Gambar dengan ukuran asli ditampilkan di atas).

Raster adalah istilah yang digunakan untuk semua gambar yang dapat dimasukkan ke dalam model ini, dan rasterization adalah proses pengubahan semua gambar yang tidak memiliki satuan pixel menjadi gambar digital yang berbasis pixel.

Pixel dan Monitor

Sangat penting untuk dipahami bahwa, saat kita berbicara mengenai pixel dalam file grafis, kita tidak secara langsung berbicara mengenai satuan-satuan pixel yang sama yang diterjemahkan oleh layar monitor kita. Sesungguhnya, pixel sudah ada terlebih dahulu sebelum Kirsch dan para ilmuwan komputer yang bekerjasama dengannya akhirnya berhasil menciptakan penggambaran digital.

Sejatinya, pixel di layar monitor kita adalah sekumpulan titik-titik cahaya berwarna merah, hijau dan biru, dikombinasikan dengan tingkat gelap-terang tertentu untuk menghasilkan model warna RGB. Karena layar monitor sudah lebih dulu ada ketimbang gambar yang kita saksikan di dalamnya, maka boleh disimpulkan bahwa pixel monitor sebenarnya sudah lebih dulu ada ketimbang penggambaran digital.

clip_image002

Namun demikian, karena monitor didasarkan pada model-model original, termasuk model warna berbasiskan RGB, pernyataan di atas bisa jadi membingungkan. Nah, untuk mempermudah, sribuddies cukup ingat begini saja: kita menggunakan kata yang sama untuk menjelaskan titik-titik cahaya di monitor kita dan satuan paling mendasar dari raster imaging. Ketika kita membandingkan grafis pixel dan vector, kita hanya akan membahas tentang pixel grafis raster, dan bukan pixel yang ditampilkan oleh layar monitor kita.

Vector dan Grafis yang Bisa Diubah Ukurannya

clip_image004

Program penggambaran vector yang paling pertama disebut Sketchpad, diciptakan pada tahun 1960 oleh Ivan Sutherland, hanya berselang beberapa tahun saja dari saat Kirsch menciptakan penggambaran digital pertama. Sketchpad memungkinkan penggunanya untuk menggambar titik dan garis secara langsung di layar dengan menggunakan stylus. Meskipun fitur yang dibenamkan di Sketchpad pada saat itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan fitur-fitur yang dimiliki oleh perangkat lunak penggambar vector modern, namun aplikasi ini digadang-gadang sebagai pemberi pengaruh utama untuk aplikasi-aplikasi CAD (Computer Aided Drafting) yang diciptakan selanjutnya.

clip_image005

Sementara pixel adalah “kotak-kotak” dari sebuah gambar, yang mensimulasikan poin-poin di layar monitor kamu, vector merupakan kombinasi titik, garis, lengkung dan poligon di dalam grid algebraic. Titik, garis, lengkung dan poligon sederhana ini disebut “primitif”, dan menjadi kotak-kotak pembangun dasar dari sebuah seni vector.

Perbedaan yang paling utama antara pixel dan vector adalah, vector berada pada ruang matematis, sementara itu pixel berada pada ruang yang lebih literal. Pixel semuanya berukuran sama, dan memiliki posisi yang sudah ditentukan secara jelas sejak awal. Sementara itu, primitif vector, yang sejatinya hanyalah poin-poin dalam sebuah grid di dalam suatu ruang matematis tidak memiliki batasan serupa. Inilah sebabnya, kalau kamu memperbesar terus dan terus hingga mencapai poin primitif dari sebuah gambar vector, kamu akan menyadari bahwa tidak mungkin kamu mencapai suatu kedalaman yang cukup “mendalam”.

clip_image007

Kesimpulan singkatnya adalah, gambar vector tidak tergantung pada resolusi image. Sebaliknya, gambar raster seringkali terlihat buruk saat berada pada resolusi rendah, atau saat menggambarkan sebuah image dengan jumlah pixel terbatas. Di sisi lain, seni vector bisa diperbesar dan “ditarik” tanpa kehilangan kualitasnya.

Jadi, Apa Kegunaan Masing-masing?

clip_image008

Tipografi, terutamanya, sangat pas menggunakan grafik vector. Bentukan-bentukan geometris abstrak sangat mudah diperjelas dengan garis batas yang “bersih” dan lengkung-lengkung primitif vector. Dan, karena sifatnya yang bisa diubah-ubah ukurannya dari sangat-sangat kecil menjadi sangat-sangat besar, semua abjad bisa disimpan dalam bentuk file-file berukuran sangat kecil, dan digunakan untuk ukuran apa saja.

clip_image009

Seni garis juga cocok untuk program-program vector seperti Flash. Banyak seniman yang lebih memilih untuk membuat karya seni mereka dalam bentuk vector, dengan tujuan untuk menciptakan garis-garis yang rapih dan jelas, seperti tampak pada gambar karya John Krisfalusi, yang diterbitkan di blognya yang bertemakan animasi.

Vector juga menjadi format yang populer untuk banyak jenis iklan otomotif. Gambar mobil dalam format vector sudah menjadi aturan yang umum, meskipun beberapa bentuk iklan modern tidak menggunakannya, karena garis-garis yang tajam dan kejernihan yang dihasilkan dari seni vector tetap dapat dipertahankan, meskipun dalam ukuran sebesar papan billboard. Sementara itu, fotografi dengan menggunakan megapixel super besar untuk iklan billboard dinilai tidak efektif karena akan menghasilkan file yang berukuran sangat besar.

Namun demikian, pixel memang diciptakan untuk kebutuhan fotografi, dan masih menjadi model terbaik untuk foto dan gambar-gambar lain yang menyerupai foto, seperti lukisan digital. Fotografi luar angkasa mendalam dari satelit seperti teleskop Hubble atau pesawat antariksa seperti Voyager 1 akan mustahil dihasilkan jika hanya mengandalkan foto dengan medium film.

clip_image012

Gambar di atas ini bisa dibilang pixel paling epik yang pernah tertangkap kamera.

Nah, bagaimana? cukup panjang penjelasanya, ya?

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi kalian semua, untuk yang bingung dengan tugas kuliahnya tentang pixel dan vector, semoga ulasan ini dapat membantu kalian. Dan untuk yang sekedar baca, semoga ulasan ini bisa menambah pengetahuan kalian semua.

Terimakasih,

sumber : Berbagai Sumber


Baca Selengkapnya ....

Tips Logo Yang Baik #2

Posted by Yusup_ipunk Rabu, 27 November 2013 0 komentar

Melanjutkan posting sebelumnya yang berjudul Tips Logo Yang Baik, berikut ini adalah tips lain yang membuat logo lebih baik dan berkualitas. Sebelumnya kita telah membahas beberapa tips tentang logo yang baik yaitu :

  • Logo yang Simple Selalu Lebih Baik
  • Logo Tak Harus Bersinggungan Dengan Apa Yang Dijual Perusahaan
  • Size matters
  • Perhatikan Aspek Rasio

Lalu, selanjutnya apa lagi? Silahkan simak tips lainnya di bawah ini.

Desain logo adalah untuk client Anda

Mungkin saja Anda tipe desainer grafis yang konservatif namun tentu client adalah yang paling utama untuk Anda. Jika Anda lebih menyukai untuk mendesain logo yang konservatif namun client Anda sebaliknya maka tentu Anda harus mengutamakan keinginan client. Tentu Anda masih bisa memberikan saran yang terbaik untuk client namun hal terpenting adalah dengan mendengarkan apa yang diinginkan oleh client. Mengetahui visi dan misi dari perusahaan client adalah hal penting sehingga Anda bisa mengambil langkah tepat jenis desain logo seperti apa yang Anda harus buat.

Mencoba Untuk Berbeda

Anda akan terkejut betapa banyak client yang mempertanyakan betapa miripnya desain logo yang Anda muat dengan kompetitor mereka. Padahal Anda sudah yakin benar, desain logo yang Anda buat adalah memang buatan Anda sendiri. Untuk itulah sebelum mendesain logo untuk client maka Anda harus memperhatikan logo perusahaan kompetitor dan Anda harus membuatnya begihhgihiiiologo untuk client Anda berbeda dengan perusahaan kompetitor mereka. Nah untuk menghindari desain logo yang mirip atau bahkan sama cara terbaik adalah menghindari desain logo yang banyak dipakai. Anda bisa mencari ide desain logo online di dunia maya dan mengkombinasikannya dengan berbagai elemen.

logo

Logo adalah Refleksi Sebuah Brand

Desain logo yang Anda buat haruslah menggambarkan brand atau perusahaan client. Apakah brand atau perusahaan client Anda adalah perusahaan yang menjual produk-produk untuk wanita atau perusahaan client adalah perusahaan dengan target market audience yang lebih muda maka hal ini perlu diperhatikan. Tentu desain logo yang Anda buat akan berbeda antara sebuah merk sepatu sport, ice cream atau bahkan fashion wanita. Mengerti akan industri dari perusahaan atau brand client amatlah penting.

Desain Logo Harus Tetap Indah Walaupun Tanpa Warna

Desain logo yang Anda buat janganlah hanya mengandalkan warna saja karena warna bukan utama. Coba bayangkan jika desain logo yang Anda buat harus ditampilkan tanpa warna alias hitam putih apakah masih tetap indah dan menarik?. Kemungkinan ini harus dipikirkan oleh seorang desainer grafis dikarenakan bisa saja desain logo yang Anda buat dengan penuh warna ternyata pada kenyataannya harus dibuat tanpa warna.

Mudah Diingat

Anda dapat membuat logo yang mudah diingat, sebuah desain logo bisa menjadi mudah diingat, jika ada sebuah bentuk yang diinterpretasikan. Dan untuk melakukan interpretasi ini biasanya seorang desainer menggunakan teori analogi untuk mewakili bentuk yang dimaksud. Bentuk yang dimaksud biasanya diambil dari nama sesuatu objek (corporate atau produk) yang dibuat logonya.
Semisal logo corporate “Redshoe”, maka istilah shoe di sini yang dijadikan sebagai aksentuasi (titik focus) diwakilkan dengan bentuk sepatu wanita. Dan dominasi logo bisa menggunakan symbol ini.

Tahan Lama

Logo yang baik adalah logo yang tidak termakan oleh zaman. Kita bisa melihat logo rokok Dji Sam Soe yang sampai saat ini masih seperti yang dulu, dari awal penciptaannya logo perusahaan tembakau Indonesia ini tidak mengalami perubahan. Usahakan logo perusahaan Anda abadi dan sesuai dengan zaman apapun. Jika sebuah perusahaan sering mengganti logonya, masyarakat akan bingung dan merugikan proses branding perusahaan Anda.

Bagaimana, Anda sudah paham kan harus mendesain logo seperti apa? Apakah Anda seorang desainer pemula ataupun profesional dengan jam terbang tinggi, hal-hal seperti tetaplah harus diperhatikan.
Semoga tips desain logo ini dapat membantu kalian dalam membuat logo bagi klien di masa mendatang.

Sumber : Berbagai sumber


Baca Selengkapnya ....

Tips Logo Yang Baik

Posted by Yusup_ipunk 0 komentar

Seiring dengan kebutuhan desain logo bagi sebuah brand yang amat penting, bisa dipastikan bahwa desainer grafis semakin kebanjiran project untuk membuat logo yang sesuai dengan keinginan client. Untuk mendesain logo yang baik serta memberikan nilai tersendiri untuk identitas sebuah brand. Sribu akan mencoba untuk memberikan tips bagi para desainerer grafis agar bisa membuat desain logo yang unik, menarik dan tentunya mudah diingat namun tentunya tips-tips berikut tidaklah absolut, Anda bisa melakukan modifikasi sesuai dengan client yang Anda tangani. Tips-tips ini merupakan guidelines yang akan mengerucutkan pekerjaan sehingga nantinya akan mampu menghasilkan desain logo yang bisa diterima oleh market.

Untuk Anda sebagai seorang desainer grafis dalam membuat desain logo pastinya terpikir kan untuk mengambil jalan pintas dengan mencontoh desain logo online yang berada banyak di internet. Biasanya hal ini dilakukan oleh para desainer grafis untuk menghemat waktu, uang dan bahkan keduanya. Namun jangan salah cara ini bukanlah sebuah solusi yang baik bahkan akan membuat kepala Anda pusing Untuk beberapa contoh mungkin Anda sebagai seorang desainer grafis bisa menggunakan clip art logo. Mungkin Anda juga bisa mendownload template desainer logo namun ini bukannya ide yang bagus dikarenakan kebanyakan situs untuk mendownload desainer logo ini kebanyakan tidak diketahui kejelasannya Anda tidak bisa yakin apakah pekerjaan itu original.
Salah satu cara terbaik untuk membuat logo adalah dengan mendesain logo yang unik, original dan tentunya efektif. Berikut adalah tips desain logo yang baik:

image

Logo yang Simple Selalu Lebih Baik

Logo yang kompleks sulit untuk dibuat dan sulit untuk diingat. Amatlah lebih baik untuk memilih logo yang simple sebagai desain utama Anda dan Anda tinggal melakukan sedikit ”touch up” untuk menjadikannya cantik dan menarik. Logo yang simple dan menarik lebih mudah diingat ketimbang logo yang rumit dan terlihat membingungkan.

Logo Tak Harus Bersinggungan Dengan Apa Yang Dijual Perusahaan

Sering kali logo sebuah brand tidak menggambarkan apa yang dijual atau dijalankan oleh sebuah perusahaan. Memang logo haruslah mencerminkan visi sebuah perusahaan namun tidak selalu logo menjelaskan dengan detail apa yang dilakukan oleh perusahaan. Coba lihat logo McDonald apakah menggambarkan makanan yang dijualnya? Tidak ada gambar hamburger di logo tersebut. Lihat juga logo FedEx tidak ada image pesawat atau truk disana. Begitu pula dengan Nike tidak ada gambar sneaker atau kaos golf disana. Walaupun memang memiliki desain logo yang menggambarkan sedikit elemen dari brand adalah sebuah hal yang benar. Anda pastinya sudah sangat familiar dengan logo Apple yang amat terkenal, memang benar itu adalah sebuah apel tetapi tentu tidak ada indikasi apapun bahwa itu adalah sebuah perusahaan komputer. Namun logo Apple yang bertengger dengan manisnya di produk Apple seperti Ipad maupun Iphone benar-benar sangat cool bukan.

Size matters

Desain logo yang Anda buat haruslah memperhatikan jika logo tersebut harus dibuat dalam berbagai bentuk misalnya jika logo harus dicetak dalam bentuk kecil. Desain logo yang kompleks bisa jadi akan rusak jika dicetak dalam bentuk image yang begitu kecil. Coba pikirkan apabila logo tersebut ditempatkan pada business card, gantungan kunci atau bahkan pulpen, apakah desain logo yang Anda buat bisa cocok dan fit untuk benda-benda tersebut. Coba lihat logo nike yang simple, walaupun bukan jenis desain logo yang dinamis namun logo tersebut terlihat amat pas di mana-mana. Hal tersebut akan sulit jika desain logo yang Anda buat terlalu kompleks. Pikirkan juga jika logo tersebut ditempatkan di media dengan ukuran besar seperti misalnya di billboard, apakah desain logo yang Anda buat akan terlihat menarik dan tidak berlebihan. Dengan mengira-ngira nantinya logo tersebut akan ditempatkan dimana saja maka hal itu akan membantu Anda sebagai desainer grafis untuk menciptakan desain logo yang sesuai.

Perhatikan Aspek Rasio

Aspek rasio yaitu memperhatikan hubungan antara tinggi dan lebar logo amatlah penting. Desain logo yang terlalu tinggi dan nampak kurus atau desain logo yang terlalu gemuk dan berat takkan bagus secara visual. Masalahnya adalah ketika memasukkan desain logo di berbagai media terlebih lagi jika mengkombinasikannya dengan elemen grafis lainnya seperti business card atau website wah logo yang tidak seimbang aspek rasionya maka akan terlihat bertabrakan. Logo yang memiliki aspek rasio seimbang akan mudah diadaptasikan di berbagai media. Logo segi empat terlihat menarik begitupula logo berbentuk lingkaran namun semuanya harus memperhatikan aspek rasionya.
Memisahkan antara icon dan text
Jika logo yang Anda desain mengkombinasikan antara bentuk icon dan teks, nah yang terbaik adalah dengan memisahkannya sehingga tidak terjadi tumpang tindih. Dengan begini maka jika Anda harus memisahkan antara icon dan teks tersebut maka desain logo tersebut masih bisa berdiri dengan utuh.

Untuk Tips Logo Yang Baik selanjutnya dapat anda baca disini Tips Logo Yang Baik #2

Sumber: Berbagai Sumber


Baca Selengkapnya ....

10 Cara Jitu Meningkatkan Kreatifitas

Posted by Yusup_ipunk Selasa, 26 November 2013 0 komentar

Mengapa Harus menggali Kreativitas?

Menggali kreativitas sangat diperlukan karena pentingnya bagi keberhasilan kita. Kreativitas bukan hanya milik seniman, tetapi semua aspek kehidupan akan memerlukan kemampuan kreativitas untuk mengatasi masalah dan mendapatkan ide-ide yang memperbaiki karir, bisnis, dan hidupnya. Kreativitas menjaga gairah hidup dan kreativitas menjadikan hidup kita terus melaju.

Setiap dari kita memiliki kekuatan untuk menjadi kreatif. Tuhan sudah menciptakan manusia dengan kemampuan kreativitasnya. Masalahnya adalah bahwa kita, terlalu sering, menghambat kreativitas alami kita sehingga membuat kesalahan dalam berpikir dan menjadikan diri kita lebih banyak masalah daripada seharusnya. Untuk itu kita perlu menggali kreativitas agar tetap tajam dan mampu menghasil ide-ide cemerlang.

Berikut adalah beberapa cara untuk menggali kreativitas alami kita :

1. Jangan Terlalu Cepat Membuat Asumsi.

Terlalu cepat mengambil asumsi adalah contoh dari sikap malas berpikir. Kenapa disebut malas? Karena sering kali kita tidak mau menunggu untuk mendapatkan semua informasi yang kita perlukan untuk mendapatkan kesimpulan yang benar. Terlalu cepat mengambil asumsi artinya dia malas untuk mendapatkan atau mencari informasi yang diperlukan.

Bila kita merasa diri kita ingin untuk menarik kesimpulan, usahakan sampai mendapatkan informasi yang cukup. Kesabaran dan kemauan mendapatkan informasi yang cukup adalah salah satu cara untuk menggali kreativitas kita.

2. Lihat Hal Dari sudut pandang orang lain.

Pikiran yang benar-benar terbuka bersedia menerima bahwa, tidak hanya mengandalkan sudut pandang sendiri, tetapi bahwa sudut pandang orang lain mungkin lebih valid. Kita boleh hebat, tapi orang lain bisa mendapatkan informasi yang belum pernah Kita dapatkan. Bisa jadi, ilmu Kita sudah banyak, tetapi orang lain juga bisa menemukan ilmu, meski pun sedikit, tetapi belum Kita ketahui.

Bersiaplah untuk mempertimbangkan sudut pandang orang lain. Sebab, bisa jadi Kita menemukan sesuatu yang belum pernah Kita temukan.

3. Menghindari Berpikir Plinplan.

Beberapa orang cenderung memiliki kecenderungan untuk berayun dari suasana hati yang sangat positif satu menit untuk satu yang sangat negatif berikutnya, semuanya karena apa yang mereka lihat di depan mereka. Ini seperti bermain yoyo, pikiran kita naik turun atau dikenal juga orang yang tergantung mood.

Jika kita tergantung oleh mood, maka pikiran kita tidak akan bekerja dengan baik. Oleh karena itu mulailah belajar berpikir tanpa harus dipengaruhi oleh mood.

4. Menghilangkan Kebiasaan Malas Berpikir.

Kebiasaan malas berpikir bisa menjadi batu sandungan besar untuk berpikir jernih. Malas berpikir bisa mendapatkan kesimpulan yang salah, informasi yang tidak lengkap, dan tidak mendapatkan apa yang seharusnya Kita dapatkan. Sementara, Kita akan bertindak sesuai dengan kesimpulan yang Kita dapatkan. Kita tidak akan pernah mendapatkan ide-ide kreatif jika malas berpikir.

Jangan berpikir bahwa, sesuatu terjadi selalu dengan cara biasanya. Bisa saja, kali ini berubah. Jangan pernah mengKitalkan “biasanya”. Ciri orang yang malasa berpikir selalu beralasan dengan “biasanya”.

creativity

5. Berpikirlah seperti anak kecil.

Penelitian menunjukkan bahwa jumlah sinapsis, atau koneksi di otak pada anak dua kali lebih besar daripada orang dewasa rata-rata. Inilah alasannya anak-anak tidak memiliki batasan pandangan terhadap dunia, sebagaimana orang dewasa.
Tentu saja tidak semua cara berpikir anak-anak harus ditiru. Cara berpikir ana-anak yang bisa ditiru adalah keinginan mencoba dan mengetahuinya yang tinggi. Sementara cara berpikir bergantung pada orang lain, manja, dan cengeng jangan ditiru.

Jangan khawatir tentang mitos usia. Dengan stimulus yang tepat dan gairah untuk belajar, Kita benar-benar dapat meningkatkan kekuatan otak Kita.

6. Belajar Melihat detail dan makro.

Kita perlu melihat masalah secara detil dan fokus pada satu bagian dan juga kita perlu melihat masalah secara kesuluruhan. Keduanya harus dilakukan secara simultan agar kita mendapatkan informasi yang utuh. Masalahnya, kebanyakan orang hanya kuat atau terbiasa menggunakan salah satu cara pandang saja.

Jika kita fokus pada detail, akan banyak hal yang luput dari pandangan kita sebab kita tidak bisa melihat keseluruhan masalah yang kita hadapi. Lebih bahaya lagi jika kita melihat satu bagian saja terus-menerus atau berulang-ulang maka sadar tidak sadar kita akan menganggap bahwa bagian itu mewakili semuanya.

Jika kita fokus pada gambaran besar terus, kita tidak bisa melihat detilnya. Jika kita tidak bisa melihat detil suatu masalah, kita akan luput jika ada suatu tindakan yang diperlukan untuk masalah detail. Sering kali, tindakan atau solusi hanya bisa dihasilkan setelah kita melihat masalah detilnya.

7. Berpikirlah Untuk Diri Kita.

Tahukah Kita, jika kita sering menonton berita, ada pola pikir yang secara tidak sadar kita terima. Media memang digunakan untuk membentuk opini. Nah, Kita jangan terbawa opini publik dengan mudah. Sepertinya benar karena sudah menjadi opini umum, tetapi pernahkah Kita berpikir untuk berbeda? Intinya berusahalan berpikir untuk diri sendiri, jangan hanya mengikuti opini orang lain.

8. Baca buku

Membaca buku sebanyak yang kamu bisa, jangan memaksakan diri dengan bacaan yang berat tetapi carilah yang membuat kita nyaman. sebagai contoh karangan – karangan novel fiksi, komik dll.

buku merupakan sarana yang memiliki pengetahuan luas yang mungkin belum kita ketahui, jadi kita dapat mengambil kreatifitas yang kita temukan disitu.

9. Bawa alat tulis

Selalu bawa buku kecil dan bolpoin atau pensil kemanapun kamu pergi. dengan cara itu, jika kita tiba-tiba mendapatkan ide, kita bisa langsung menuliskan di buku kecil itu. dengan membaca ulang yang sudah kita buat tadi, kita mungkin menyadari bahwa 90% ide kita ada dalam bentuk draft. tidak apa-apa, itu normal. yang penting adalah 10 % sisanya itu hebat.

10. Johann Sebastian Bach

Mendengarkan lagu dari Johann Sebastian Bach dapat meningkatkan kreatifitas kita. jika Bach tidak membuatmu semakin kreatif, mungkin kamu perlu ke dokter atau kamu sedang sakit kepala, berhalusinasi atau baru saja mengalami mimpi buruk. ^..^

sumber : Berbagai sumber


Baca Selengkapnya ....
Belajar SEO dan Blog support Online Shop Aksesoris Wanita - Original design by Bamz | Copyright of Tutorial Desain Bagus.